Tampilkan postingan dengan label Praktik Konseling. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Praktik Konseling. Tampilkan semua postingan

Metafora Dalam Konseling


A. Definisi Metafora
Konsep tentang metafora dikenal luas di berbagai negara, banyak pengertian yang berbeda, secara bahasa metafora berasal dari bahasa latin “metaphora” dan bahasa Yunani “metapherin” yang artinya “memindahkan atau menghasilkan” (Gayle dalam Chesley dkk).
Menurut Kopp,1971 (dalam Chesley dkk) metafora didefinisikan sebagai” suatu cara berbicara di mana satu hal diekspresikan dalam hal lain(dengan kiasan), dengan  cara tersebut sekumpulan orang dapat memperoleh pencerahan baru pada karakter apa yang sedang dijelaskan”. Penggunaan istilah berbicara  oleh kopp digunakan untuk membatasi penggunaan metapora hanya pada aspek ekspresi verbal. 

Aplikasi Impact Counselling

Ditulis dari Sumber Asli : Wahid Suharmawan
Ini adalah cerita yg mendapat izin dari Sahabat saya sesama profesi di Prodi Bimbingan Konseling, bahwa meng-konselingi orang terdekat ( Suami/istri/anak/orangtua) adalah Amat berat dan Susah dalam Konseling tapi dengan Aplikasi Impact Counselling jadi Efektif dan efesien, begini ceritanya;

Dia telah berkeluarga 19 thn, dan Istrinya adalah anak bungsu yg terbiasa dimanjakan dg sgala kebutuhan psikis dan Kebendaan oleh keluarganya, sehingga dia menilai dirinya sendiri.... " ya beginilah saya, dan sy tidak akan bisa berubah krn sdh terbiasa dg keadaan di keluarganya itu."

alkisah seperti yang diceritakan kepada saya maka berlangsunglah diskusi malam itu menjelang tidur ttg bagaimana mengubah persepsi Dirinya Ttg dirinya yang "tidak akan bisa berubah..." .

Disini Sahabat saya tersebut memberikan analogi masalah dg "Kaca Spion Mobil",

Suami = "bagaimana kamu bisa berubah dan bisa maju, kalau yg diingat adalah pengalaman masa lalu yg menyenangkan dg segala fasilitas yg tercukupi, ibarat membawa mobil yg kamu lihat adalah kaca spion terus....apalagi yg terjadi sekarang adalah kamu melihat kaca spion yg luasnya sebesar kaca mobil di depan, sehingga sampai sekarangpun kamu tidak maju-maju...

Istri = sambil tertawa-tawa istri sy memahami analogi yg sy berikan, krn jarang terjadi istri sy tertawa kalau di beri nasihat.....dan sampai sekarang istri tsb.mencoba utk, belajar merubah pola pandanganya yg keliru tsb.... ( Alhamdulillah.......)

( Wahid Suharmawan )

Penggunaan gelas/mangkuk styrofoam dalam Impact Counseling

Penulis : Wahid Suharmawan
oleh Elvi Noviawati 

Assalamu’alaikum rekan konselor Indonesia!
saya ingin sharing tentang penggunaan gelas/mangkuk styrofoam dalam Impact counseling session.
Konseli seringkali merasa bahwa mereka memiliki harga diri yang rendah karena apa yang telah terjadi pada mereka di masa lalu atau karena sering menerima komentar negatif dari lingkungannya. Kita dapat menggunakan gelas/mangkuk styrofoam untuk memberi gambaran konkrit tentang harga diri kepada konseli kita. berikut adalah contoh sesi konseling yang bisa kita lakukan dengan menggunakan gelas/mangkuk Styrofoam.

Sekilas Tentang Impact Counseling

Ditulis Oleh Wahid SUharmawan
Sumber ; Eko Susanto

Bayangkan sebuah sesi konseling dengan konseli yang bersikap negatif bahkan menolak sesi konseling, atau konseli yang menutupi masalah yang sesungguhnya, atau bahkan konseli yang tidak mengetahui apa sesungguhnya masalah yang ia hadapi. Bayangkan juga sebuah sesi konseling yang terasa membosankan dan tidak membuat banyak kemajuan bagi konseli. Menghadapi keadaan ...seperti ini, apa yang dapat konselor lakukan untuk membantu konseli? Interaksi konseling seperti apa yang dapat diciptakan konselor agar konseli dapat terlibat aktif selama sesi konseling? Bagaimana menciptakan sesi konseling yang efektif? Terdapat 7 kesalahan yang umum dilakukan konselor yang menyebabkan sesi konseling menjadi membosankan dan tidak efektif (Jacobs,1994), yaitu:

Download Membaca Kepribadian Menggunakan Tes MBTI

 (Myer Briggs Type Indicator)
Ditulis Oleh Wahid Suharmawan

Membaca kepribadian adalah ilmu yang sangat menarik. Sebab kita secara alami tertarik pada diri sendiri. Selain itu, kita juga tertarik dengan hubungan sosial dengan orang lain, minimal dengan pasangan kita. Mungkin kita pernah mendengar tipe-tipe kepribadian seperti kholeris, sanguinis, melankolis & phlegmatis. Tipologi kepribadian tersebut dikembangkan oleh filsuf Yunani kuno bernama Hipokrates yang kemudian dilanjutkan oleh Claudius Galen. Ilmu membaca kepribadian seseorang memang bukan hal baru dan sudah dikembangkan beratus-ratus tahun lamanya. Namun, sampai hari ini belum ada teori maupun alat (tes) yang bisa menjelaskan 100% akurat mengenai kepribadian dan perilaku seseorang. Sebab manusia itu unik. Hampir tidak ada manusia yang sama satu sama lain, walaupun mereka kembar identik. ( Sumber; http://konselingindonesia.com/ )





Download Model dan Contoh Pengembangan Diri

Teknik Khusus Konseling

Dalam konseling, di samping menggunakan teknik-teknik umum, dalam hal-hal tertentu dapat menggunakan teknik-teknik khusus. Teknik-teknik khusus ini dikembangkan dari berbagai pendekatan konseling, seperti pendekatan Behaviorisme, Rational Emotive Theraphy, Gestalt dan sebagainya
Di bawah disampaikan beberapa teknik – teknik khusus konseling, yaitu :

Teknik Umum Konseling (2)

A. Memimpin (leading)
Yaitu teknik untuk mengarahkan pembicaraan dalam wawancara konseling sehingga tujuan konseling .

Contoh dialog :
Klien :” Saya mungkin berfikir juga tentang masalah hubungan dengan pacar. Tapi bagaimana ya?”
Konselor : ” Sampai ini kepedulian Anda tertuju kuliah kuliah sambil bekerja. Mungkin Anda tinggal merinci kepedulian itu. Mengenai pacaran apakah termasuk dalam kerangka kepedulian Anda juga ?”

Teknik Umum Konseling (1)

Teknik umum merupakan teknik konseling yang lazim digunakan dalam tahapan-tahapan konseling dan merupakan teknik dasar konseling yang harus dikuasai oleh konselor. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan disampaikan beberapa jenis teknik umum, diantaranya :

A. Perilaku Attending

Perilaku attending disebut juga perilaku menghampiri klien yang mencakup komponen kontak mata, bahasa tubuh, dan bahasa lisan. Perilaku attending yang baik dapat :
1. Meningkatkan harga diri klien.
2. Menciptakan suasana yang aman
3. Mempermudah ekspresi perasaan klien dengan bebas.

Pendekatan Terapi Realitas

1. Konsep Dasar
Terapi Realitas merupakan suatu bentuk hubungan pertolongan yang praktis, relatif sederhana dan bentuk bantuan langsung kepada konseli, yang dapat dilakukan oleh guru atau konselor di sekolah daam rangka mengembangkan dan membina kepribadian/kesehatan mental konseli secara sukses, dengan cara memberi tanggung jawab kepada konseli yang bersangkutan.
Terapi Realitas berprinsip seseorang dapat dengan penuh optimis menerima bantuan dari terapist untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya dan mampu menghadapi kenyataan tanpa merugikan siapapun.

Pendekatan Konseling Psikoanalisis

1. Konsep Dasar
Hakikat manusia, Freud berpendapat bahwa manusia berdasar pada sifat-sifat:
  • Anti rasionalisme
  • Mendasari tindakannya dengan motivasi yang tak sadar, konflik dan simbolisme.
  • Manusia secara esensial bersifat biologis, terlahir dengan dorongan-dorongan instingtif, sehingga perilaku merupakan fungsi yang di dalam ke arah dorongan tadi. Libido atau eros mendorong manusia ke arah pencarian kesenangan, sebagai lawan lawan dari Thanatos
  • Semua kejadian psikis ditentukan oleh kejadian psikis sebelumnya.
  • Kesadaran merupakan suatu hal yang tidak biasa dan tidak merupakan proses mental yang berciri biasa.
  • Pendekatan ini didasari oleh teori Freud, bahwa kepribadian seseorang mempunyai tiga unsur, yaitu id, ego, dan super ego

Konseling Rasional Emotif

1. Konsep Dasar
Manusia padasarnya adalah unik yang memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dan irasional. Ketika berpikir dan bertingkahlaku rasional manusia akan efektif, bahagia, dan kompeten. Ketika berpikir dan bertingkahlaku irasional individu itu menjadi tidak efektif. Reaksi emosional seseorang sebagian besar disebabkan oleh evaluasi, interpretasi, dan filosofi yang disadari maupun tidak disadari..
 

Teknik Konseling Behavioral

1. Konsep Dasar
Manusia adalah mahluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol oleh faktor-faktor dari luar. Manusia memulai kehidupannya dengan memberikan reaksi terhadap lingkungannya dan interaksi ini menghasilkan pola-pola perilaku yang kemudian membentuk kepribadian. Tingkah laku seseorang ditentukan oleh banyak dan macamnya penguatan yang diterima dalam situasi hidupnya.

Proses Konseling Individual


Dalam prakteknya, memang strategi layanan bimbingan dan konseling harus terlebih dahulu mengedepankan layanan – layanan yang bersifat pencegahan dan pengembangan, namun tetap saja layanan yang bersifat pengentasan pun masih diperlukan. Oleh karena itu, guru maupun konselor seyogyanya dapat menguasai proses dan berbagai teknik konseling, sehingga bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka pengentasan masalahnya dapat berjalan secara efektif dan efisien.



Prosedur Umum Konseling


A.    Kegiatan Belajar 1 
Sebagai sebuah layanan profesional, layanan bimbingan dan konseling tidak dapat dilakukan secara sembarangan, namun harus dilakukan secara tertib berdasarkan prosedur tertentu, yang secara umum terdiri dari enam tahapan sebagai, yaitu: (A) Identifikasi kasus; (B) Identifikasi masalah; (C) Diagnosis; (D) Prognosis; (E) Treatment; (F) Evaluasi dan Tindak Lanjut.