Tampilkan postingan dengan label Teori Karir. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teori Karir. Tampilkan semua postingan

PERBANDINGAN BERBAGAI TEORI KARIR

Ditulis Oleh; Wahid Suharmawan dikuti dari Alfa Ainul Anam
1.      Teori Trait and factor
Teori Trait and factor memandang bahwa individu memiliki pola kemampuan dan potensi yang dapat diketahui melalui instrument tes, dan dapat juga dilihat kualitasnya, sebagai syarat-syarat yang dituntut dalam berbagai bidang pekerjaan sehingga dapat dipadukan kedua aspek itu dalam pemilihan pekerjaan.

Kekuatan teori ini adalah mengungkapkan data keterangan tentang potensi yang dimiliki individu dengan berbagai instrumen tes, sehingga data yang didapat cukup valid. Individu juga akan memperoleh berbagai informasi tentang pekerjaan yang dibutuhkan.
Kelemahannya adalah pilihan pekerjaan yang diberikan pada individu cuma satu, sehingga akan timbul kesulitan pada individu tersebut seandainya pekerjaan tersebut tidak diperoleh. Klien hanya bersifat pasif, dan sulit diterapkan di sekolah bila tidak memiliki instrumen pengumpul datanya.

APA DAN BAGAIMANA BIMBINGAN KARIER

DITULIS OLEH Wahid Suharmawan
Oleh: Mamat Supriatna

BAGIAN PERTAMA
KONSEP DASAR BIMBINGAN KARIR

1. Makna Karier
Di masa lalu, terminologi karir dipadang oleh masyarakat awam sebagai sebuah istilah yang eksklusif dan menjadi wacana dikalangan terbatas saja, misalnya bagi orang yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi, pejabat publik atau orang yang memegang jabatan struktural, bahkan menyempit dikalangan orang-orang yang sukses di sektor bisnis, pemerintahan dan birokrasi karir. Reduksi esensi karir lainnya adalah pandangan bahwa karir identik dengan kenaikan pangkat atau golongan secara reguler dan puncak karir terjadi ketika seseorang memegang jabatan struKtural

ANALISIS GENOGRAM SEBAGAI ALAT KONSELING KARIR

 Ditulis Oleh Wahid Suharmawan

Oleh Mamat Supriatna

PENDAHULUAN
Dalam wawancara konseling karir diperlukan suasana menyenangkan yang dapat mendorong klien lebih terbuka untuk mengungkapkan dirinya, dan selanjutnya konselor dapat lebih efefktif membantu klien. Demi tercapai suasana demikian, dibutuhkan keterampilan konselor dalam mewawancarai klien dan menganalisis hasilnya. Genogram yang dikembangkan oleh Okiishi (1987) merupakan suatu alat yang

Konsep Bimbingan Karier

Ditulis Oleh ; Wahid SUharmawan
 
Konsep bimbingan jabatan lahir bersamaan dengan konsep bimbingan di Amerika Serikat pada awal abad keduapuluh, yang dilatari oleh berbagai kondisi obyektif pada waktu itu (1850-1900), diantaranya : (1) keadaan ekonomi; (2) keadaan sosial, seperti urbanisasi; (3) kondisi ideologis, seperti adanya kegelisahan untuk membentuk kembali dan menyebarkan pemikiran tentang kemampuan seseorang dalam rangka

TES BAKAT

TES BAKAT

A. Definisi Bakat dan Tes Bakat
Untuk memahami secara jelas definisi bakat, berikut beberapa definisi bakat menurut para ahli:
  1. Freeman (Fudyartanta, 2005) mendefinisikan bakat sebagai suatu kombinasi karakteristik yang berkapasitas individual untuk memperoleh (melalui latihan) beberapa pengetahuan khusus, keterampilan ataupun suatu respon yang terorganisir. Misalnya saja kemampuan berbahasa, untuk menjadi pemusik ataupun untuk melakukan pekerjaan mekanik.
  2. Fudyartanta (2005) mengemukakan bahwa bakat merupakan kemampuan yang lebih menonjol daripada yang lain, baik secara intelektual (teoritis) maupun secara praktis, dimana kedua-duanya memiliki posisi kualitas yang tinggi.

Teori Karir Ginzberg

Ginzberg, Ginsburg, Axelrad, dan Herma (1951) pada umumnya dipandang sebagai ahli pertama yang melakukan pendekatan terhadap teori pilihan okupasi (occupational choice) dari sudut pandang perkembangan. Tim ini, yang terdiri dari seorang ekonom, seorang psikiater, seorang sosiolog, dan seorang psikolog, melakukan pengetesan dan mengembangkan sebuah teori pilihan okupasi.
Dalam mengembangkan teorinya, Ginzberg et al.

Teori Karir Anne Roe

Teori Karir Anne Roe
POKOK-POKOK PIKIRAN TEORI KARIR ANNE ROE

1. Teori Anne Roe didasarkan pada suatu usaha untuk menunjukkan suatu hubungan antara pilihan karir dengan perbedaan individu seperti perbedaan latar belakang, perbedaan phisik, perbedaan psikologis dan perbedaan pengalaman.

Bimbingan Karir di SD

BIMBINGAN DAN KONSELING
DI SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH

Oleh: Drs. Iding Tarsidi, M. Pd.


A. Pendahuluan
Pada penyajian yang pertama ini kami mendapat kesempatan untuk memberikan gambaran tentang “Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar dan Menengah”. Paparan ini merupakan intisari atau resume dari “An Over View of Guidance Counseling in Elementary and Midle Sschool” (Muro and Kottman; 1– 14). Sebelum membahas lebih lanjut, terlebih dahulu diajukan beberapa pertanyaan sebagai bahan kajian dan pertimbangan bersama, sebagai berikut: 

Konseling Karir Mikro

Oleh : DR. Anwar Kasim, M.PSY


Konseling merupakan layanan bantuan yang ditujukan untuk meningkatkan pemahaman individu akan potensi dirinya untuk memecahkan masalah. Tolbert pada Prayitno (1993) merumuskan pengertian konseling :

Konseling adalah hubungan antar pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara konselor yang memiliki kemampuan dan konseli yang membutuhkan pemecahan masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan masa depannya.


Pembelajaran Kompetensi Konseling Karir Mikro Melalui Metode Multi Inteligensi

Teori Karier Donald Super

Donald Super mencanangkan suatu pandangan tentang perkembangan karier yang berlingkup sangat luas , karena perkembangan jabatan itu dipandang sebagai suatu proses yang mencakup banyak faktor. Faktor tersebut untuk sebagian terdapat pada individu sendiri dan untuk sebagian terdapat dalam lingkungan hidupnya yang semuanya berinteraksi satu sama lain dan bersama-sama membentuk proses perkembangan karier seseorang. Pilihan jabatan merupakan suatu perpaduan dari aneka faktor pada individu sendiri seperti kebutuhan , sifat-sifat kepribadian , serta kemampuan intelektual , dan banyak faktor di luar individu , seperti taraf kehidupan sosial-ekonomi keluarga , variasi tuntutan lingkungan kebudayaan , dan kesempatan/kelonggaran yang muncul. Titik berat dari hal-hal tersebut diatas terletak pada faktor-faktor pada individu sendiri.

Teori Karier Holland



Teori original Holland mengalami modifikasi sebagai hasil dari penelitian ulang, hal ini terbatas pada lingkungan kerja pada masyarakat Amerika (Osipow, 1983 : 83). Pada kata pengantar dalam karya tulisnya yang terakhir yaitu “Making Vocational Choices : A Theory of Vocational Personalities and Work Environments” (1985), John Holland mengatakan bahwa buku itu merupakan perumusan teorinya yang kelima sejak karya tulisnya yang pertama pada tahun 1959 (Winkel & Hastuti, 2005 : 634). Teori Holland mengemukakan enam lingkungan okupasional dan enam tipe kepribadian. Pada tahun 1966, Holland berpendapat bahwa ling¬kungan-lingkungan okupasional itu adalah : Realistik, Intelektual, Artistik , Sosial, Pengusaha, dan Konvensional, demikian juga tipe kepribadian diberi nama yang sama (Manrihu, 1992 : 71).

Konsep Bimbingan Karier

Konsep Bimbingan Karier
oleh : Akhmad Sudrajat, M.Pd.
 
Konsep bimbingan jabatan lahir bersamaan dengan konsep bimbingan di Amerika Serikat pada awal abad keduapuluh, yang dilatari oleh berbagai kondisi obyektif pada waktu itu (1850-1900), diantaranya : (1) keadaan ekonomi; (2) keadaan sosial, seperti urbanisasi; (3) kondisi ideologis, seperti adanya kegelisahan untuk membentuk kembali dan menyebarkan pemikiran tentang kemampuan seseorang dalam rangka meningkatkan kemampuan diri dan statusnya; dan (4) perkembangan ilmu (scientific), khususnya dalam bidang ilmu psiko-fisik dan psikologi eksperimantal yang dipelopori oleh Freechner, Helmotz dan Wundt, psikometrik yang dikembangkan oleh Cattel, Binnet dan yang lainnya Atas desakan kondisi tersebut, maka muncullah gerakan bimbingan jabatan (vocational guidance) yang tersebar ke seluruh negara (Crites, 1981 dalam Bahrul Falah, 1987).

Informasi Karier

- Informasi Karier
Oleh : AKHMAD SUDRAJAT, M.Pd.
 
Layanan informasi marupakan salah satu jenis layanan dalam bimbingan konseling di sekolah yang amat penting guna membantu siswa agar dapat terhindar dari berbagai masalah yang dapat mengganggu terhadap pencapaian perkembangan siswa, baik yang berhubungan dengan diri pribadi, sosial, belajar ataupun kariernya., Melalui layanan informasi diharapkan para siswa dapat menerima dan memahami berbagai informasi, yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan siswa itu sendiri.